Inflasi dan Deflasi
Pada era 1990-an akhir, Indonesia menghadapi kondisi
perekonomian yang cukup pelik . Situasi ini ditunjukkan oleh nilai mata uang
dalam negri yang merosot, kecenderungan milai ekspor yang menurun , melemahnya
aktifitas dari lembaga-lembaga keuangan sampai dengan melonjaknya harga
barang-barang yang secara langsung dirasakan oleh masyarakat.
Inflasi
Inflasi
adalah suatu keadaan dimana harga cenderung naik secara terus menerus dan
berlaku secara umum yang akan mengakibatkan nilai uang turun. Dapat dilihat
bahwa harga terus naik dari tahun ketahun meski tingkat kenaikannya
berbeda-beda.
Jenis
Inflasi berdasarkan tingkat keparahannya :
- Inflasi ringan = dibawah 10% setahun
- Inflasi sedang= 10% - 30% setahun
- Inflasi berat = 30% - 100% setahun
- Hiperinflasi = diatas 100% setahun
Asal terjadinya inflasi
a. Luar negri (imported inflation)
Inflasi
ini terjadi akibat adanya kenaikan harga diluar negri yang menyebabkan kenaikan
harga di dalam negri . Inflasi semacam ini biasnya terjadi di Negara-negara
berkembang yang sebagian bahan bakunya berasal dari luar negri.
b. Dalam negri (domestic inflation)
Disebabkan oleh beberapa factor :
1. Terjadi defisit anggaran secara terus-menerus
2. Terjadi gagal panen
3. Kredit untuk keperluan produksi dibatasi
Penyebab
inflasi
- Kenaikan permintaan
Inflasi
terjadi karena permintaan masyarakat terhadap berbagai barang lebih besar
daripada penawaran barang , sehingga terjadi ketidakseimbangan antara
permintaan dan penawaran. Supaya keseimbangan terjadi maka harga barang naik.
- kenaikan biaya produksi
Kenaikan
harga-harga factor produksi yang menyebabkan kenaikan biaya produksi ,
mendorong produsen untuk menaikkan harga jual disetiap titik produksinya.
Kenaikan harga jual ini akan mengakibatkan keseimbangan pasar berubah , dimana
harga sekarang lebih mahal dibandingkan keseimbangan sebelumnya.
- Ekspektasi masyarakat
Apa
yang masyarakat prediksikan dimasa yang akan datang ternayata sangat
berpengaruh terhadap keputusan sekarang. Sebenarnya , fakta bahwa ekspektasi
masyarakat dapat mempengaruhi inflasi sangatlah tidak menguntungkan pada
perekonomian , terutama bila masyarakaat atau perusahaan mendasarkan
ekspektasinya pada kejadian masa lalu.
Cara
mengatasi Inflasi
> Kebijakan Moneter
a.
Penetapan cadangan minimum
b.
Operasi pasar terbuka
c.
Kebijkan diskonto
> Kebijakan Fiskal
a.
Menurunkan pengeluaran pemerintah
b.
Menaikkan pajak
> Kebijakan Non Moneter atau
Kebijakan Rill
a.
Menaikkan hasil produksi
b.
Mengendalikan harga
Deflasi
Merupakan
kebalikan dari inflasi , yaitu suatu keadaan diamana terjadi kecenderungan
penurunan pengeluaran dan aktivitas ekonomi sehingga berakibat turunnya
produksi , jumlah pekerjaan , investasi , perdagangan, keuntungan dan harga .
Turunnya harga secara terus menerus akan mengakibatkan nilai uang naik. Dalam
berapa kasus , deflasi bisa menguntungkan . Harga barang yang semakin murah
dapat membuat orang semakin mampu membeli barang dan akan meningkatkan standard
hidup masyarakat . Namun , deflasi bisa jadi merugikan bila orang menunda
pembelian meraka hanya untuk menunggu harga yang lebih murah lagi. Deflasi
tidak selalu menghasilkan resesi . Kadangkala , harga barang menjadi jatuh
bukan karna permintan yang terlalu rendah , namun karena penawaran yang terlalu
tinggi.
Sumber : Buku Ekonomi SMA/MA kelas X , Wahyu Adji ,Suwerli ,Suratno
Penerbit : Erlangga