Sabtu, 06 April 2013

Inflasi dan Deflasi



Inflasi dan Deflasi
         Pada era 1990-an akhir, Indonesia menghadapi kondisi perekonomian yang cukup pelik . Situasi ini ditunjukkan oleh nilai mata uang dalam negri yang merosot, kecenderungan milai ekspor yang menurun , melemahnya aktifitas dari lembaga-lembaga keuangan sampai dengan melonjaknya harga barang-barang yang secara langsung dirasakan oleh masyarakat.
Inflasi
      Inflasi adalah suatu keadaan dimana harga cenderung naik secara terus menerus dan berlaku secara umum yang akan mengakibatkan nilai uang turun. Dapat dilihat bahwa harga terus naik dari tahun ketahun meski tingkat kenaikannya berbeda-beda.
Jenis Inflasi berdasarkan tingkat keparahannya :
- Inflasi ringan = dibawah 10% setahun
- Inflasi sedang= 10% - 30% setahun
- Inflasi berat  = 30% - 100% setahun
- Hiperinflasi   = diatas 100% setahun
Asal terjadinya inflasi
a. Luar negri (imported inflation)
       Inflasi ini terjadi akibat adanya kenaikan harga diluar negri yang menyebabkan kenaikan harga di dalam negri . Inflasi semacam ini biasnya terjadi di Negara-negara berkembang yang sebagian bahan bakunya berasal dari luar negri.
b. Dalam negri (domestic inflation)
    Disebabkan oleh beberapa factor :
    1. Terjadi defisit anggaran secara terus-menerus
    2. Terjadi gagal panen
    3. Kredit untuk keperluan produksi dibatasi
Penyebab inflasi
- Kenaikan permintaan
     Inflasi terjadi karena permintaan masyarakat terhadap berbagai barang lebih besar daripada penawaran barang , sehingga terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Supaya keseimbangan terjadi maka harga barang naik.
- kenaikan biaya produksi
       Kenaikan harga-harga factor produksi yang menyebabkan kenaikan biaya produksi , mendorong produsen untuk menaikkan harga jual disetiap titik produksinya. Kenaikan harga jual ini akan mengakibatkan keseimbangan pasar berubah , dimana harga sekarang lebih mahal dibandingkan keseimbangan sebelumnya.
- Ekspektasi masyarakat
     Apa yang masyarakat prediksikan dimasa yang akan datang ternayata sangat berpengaruh terhadap keputusan sekarang. Sebenarnya , fakta bahwa ekspektasi masyarakat dapat mempengaruhi inflasi sangatlah tidak menguntungkan pada perekonomian , terutama bila masyarakaat atau perusahaan mendasarkan ekspektasinya pada kejadian masa lalu.
Cara mengatasi Inflasi
> Kebijakan Moneter
            a. Penetapan cadangan minimum
            b. Operasi pasar terbuka
            c. Kebijkan diskonto
> Kebijakan Fiskal
            a. Menurunkan pengeluaran pemerintah
            b. Menaikkan pajak
> Kebijakan Non Moneter atau Kebijakan Rill
            a. Menaikkan hasil produksi
            b. Mengendalikan harga
  
Deflasi
       Merupakan kebalikan dari inflasi , yaitu suatu keadaan diamana terjadi kecenderungan penurunan pengeluaran dan aktivitas ekonomi sehingga berakibat turunnya produksi , jumlah pekerjaan , investasi , perdagangan, keuntungan dan harga . Turunnya harga secara terus menerus akan mengakibatkan nilai uang naik. Dalam berapa kasus , deflasi bisa menguntungkan . Harga barang yang semakin murah dapat membuat orang semakin mampu membeli barang dan akan meningkatkan standard hidup masyarakat . Namun , deflasi bisa jadi merugikan bila orang menunda pembelian meraka hanya untuk menunggu harga yang lebih murah lagi. Deflasi tidak selalu menghasilkan resesi . Kadangkala , harga barang menjadi jatuh bukan karna permintan yang terlalu rendah , namun karena penawaran yang terlalu tinggi. 

Sumber : Buku Ekonomi SMA/MA kelas X , Wahyu Adji ,Suwerli ,Suratno
Penerbit :  Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar